Sejumlah Utusan Organisasi Wanita di Kota Mataram Ikuti Pelatihan Pembuatan Ecocenzyme

    Sejumlah Utusan Organisasi Wanita di Kota Mataram Ikuti Pelatihan Pembuatan Ecocenzyme
    Ketua GOW kota Mataram Hj. Waridah Mujiburrahman, (tengah) pada acara Pelatihan Ecocenzyme, (19/05/2023)

    Mataram NTB - Dalam rangka memperingati puncak perayaan hari Kartini, Gabungan Organisasi wanita ( GOW) kota Mataram melaksanakan pelatihan Pembuatan Ecosenzyme dan pemanfaatan pekarangan yang berlangsung di Taman Sangkareang, Kota Mataram, (19/05/2023).

    Kegiatan berbentuk pelatihan tersebut diikuti peserta dari seluruh unsur perwakilan Organisasi Wanita yang  ada di Kota Mataram. Kurang lebih 50 organisasi yang ada turut serta berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan yang menghadirkan 5 Narasumber dari Komunitas Ecocenzyme Nusantara NTB yakni ibu Sri Idawati, Hidmi Gramatolina, Baiq Harniati, Baiq Dina, Ari yang akan menysmpaikan materi tentang Ecosenzyme.

    Ketua GOW kota Mataram Hj Waridah Mujiburrahman mengapresiasi setinggi - tingginya kegiatan yang dilaksanakan oleh GOW Kota Mataram dimana Kegiatan berupa sosialisasi dan praktek pembuatan Ecocenzyme ini  sebagai salah satu alternatif pengolahan dan pemanfaatan sisa kulit buah yang selama ini menjadi sampah rumah tangga.

    Istri dari Wakil Wali Kota Mataram ini menjelaskan tujuan kegiatan pelatihan ini sebagai upaya  penguatan ilmu pengetahuan terkait pengelolaan limbah / sampah khususnya sampah dari buah buahan yang ada di rumah maupun di lingkungan tempat tinggal.

    Ia menjelaskan paparan yang disampaikan pemateri dimana Ecocenzyme adalah cairan alami hasil fermentasi dari tiga bahan utama, yaitu molase/gula merah, bahan organik (kulit buah segar, sisa sayuran segar yang tidak busuk, tidak berulat, tidak berjamur, belum dimasak), dan air (bisa air sumur, air AC, air galon). 

    Formula pembuatan Ecocenzyme penting untuk diperhatikan yaitu 1:3:10 ( 1 bagian molase : 3 bagian bahan organik : 10 bagian air). Semua bahan tersebut dicampurkan menjadi satu dalam wadah plastik bermulut lebar dengan penutup kedap udara. Fermentasi di daerah tropis dilakukan selama 90 hari atau 3 bulan. Setelah itu, Ecocenzyme dapat dipanen, dan disimpan dalam wadah berupa botol botol plastik kecil.

    Sedangkan Manfaat Ecocenzyme menerut Perempuan yang akrab di sapa Bu Hajah ini  sangat luas, bermanfaat, baik untuk keperluan rumah tangga sehari hari ataupun untuk kebersihan lingkungan, air dan udara. 

    Ia menceritakan suatu Contoh dimana cairan Ecocenzyme dapat digunakan sebagai disinfektan untuk mengepel lantai, mencuci piring, pakaian, berkumur kumur, meningkatkan kualitas udara,   meningkatkan kualitas air dengan mencampurkan Ecocenzyme ke dalam air/kolam/sungai. 

    Manfaat lainnya untuk kesehatan bisa digunakan sebagai detoks (campurkan cairan Ecocenzyme dengan air hangat dalam ember bisa digunakan untuk merendam kaki, sehingga lebih rileks), sebagai pupuk cair organik untuk pertanian maupun perkebunan.

    "Begitu banyak manfaat yang di berikan oleh Ecocenzyme untuk kehidupan kita, oleh karena ilmu yang diserap pada pelatihan ini segera di sosialisasikan ke kelompok-kelompok masyarakat terkecil di lingkungan kita masing-masing, "tutupnya.(Adb)

    ntb
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Kapolsek Gunungsari Dampingi Dir Binmas...

    Artikel Berikutnya

    Polda NTB dan Korem 162/WB Bahas Rencana...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Pimpin Upacara Hari Kebangkitan Nasional, Kapolresta Mataram Sampaikan Amanat Menteri Kominfotik RI
    Wakapolres Sumbawa Cek dan Periksa Ruang Tahanan
    Polresta Mataram Buka Sentral Pelayanan Dumas Presisi Untuk Masyarakat
    Sukseskan WWF di Bali, Pemuda Lombok Siap Ciptakan Kamtibmas Yang Kondusif
    Pelaku Transportasi Pariwisata BIZAM Siap Dukung Suksesksn  WWF di Bali

    Ikuti Kami